Rabu, 08 Februari 2012

Evaluasi Perbandingan Biaya dan Pertumbuhan 
Legume Cover Crop 
Pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang 

Oleh : Muhidin, Environment PT. Berau Coal

PENDAHULUAN
Sekilas Legume Cover Crop  
Menjalar : diantara barisan tanaman, pelindung tebing, bersifat permanen
Pelindung perdu : di antara barisan tanaman, sebagai pagar, dan pupuk hijau
Karakteristik legume Cover Crop
     Syarat Tumbuh : mudah diperbanyak (biji, stek), perakaran   dangkal, pertumbuhan cepat daun banyak
    Resisten : pangkas, kering, naungan, OPT, mudah diatur, 
tidak membelit, tidak berduri dan menyuburkan tanah.
Kegunaan Legume Cover Crop
  1.     Menahan pukulan hujan 
  2.     Menahan laju air limpasan
  3.     Menambah Nitrogen
  4.     Menambah BO (memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi   tanah)
  5.     Melindungi permukaan tanah dari erosi 
  6.     Mengurangi pencucian unsur hara 
  7.     Mempercepat pelapukan barang sisa LC/replanting
  8.     Menekan pertumbuhan gulma
Dampak Terhadap Tanaman 
  •     Persaingan dengan tanaman pokok
  •     Mengganggu tanaman pokok
  •     Sebagai tempat bersarang tikus
  •     Kadang menjadi inang dari bakteri, virus, dan jamur
Tujuan Pengamatan


Mengetahui tingkat pertumbuhan LCC  pada perlakuan     tanam yang berbeda (sistem tebar  dan sistem spot)Membandingkan keefektipan dan keefisienan waktu, Membandingkan nilai ekonomis (biaya) antara perlakuan sistem tanam tebar dengan sistem tanam spot, (kebutuhan benih, kompos, dan tenaga kerja)

BAHAN DAN METODA



    Lokasi dan Waktu
      Penelitian dilakukan di area reklamasi  OPD Kapur, blok  A,
    Samabarata Mine Operation PT. Berau Coal.
       Pada tanggal
     
    Bahan dan Alat 
    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Benih
    LCC (Calopoginum mucunoides, Centrosema pubescen
    Mucuna) yang dicampur secara merata dengan perbandingan
    (3:2:1) serta kompos. Sedangkan alat yang digunakan adalah
    cangkul, tali ajir , alat tulis dan lain-lain

    Jenis LCC yang di gunakan untuk perlakuan tanam
    Benih Calopoginium mucunoides
         Calopoginium mucunoides














    Centrosema pubescen
    Benih Centrosema pubescen


    Benih Mucuna
    Mucuna



    Rancangan Perobaan
      Rancangan percobaan yang digunakan adalah sistem    tanam tebar dan sistem tanam spot.


    Metode Tanam Tebar 
    1.  Cover crop ditanam pada area petak percontohan dengan luas 5000 m2, terlebih dahulu Cover Crop dicampur secara merata (CM, CP & Mucuna). Lakukan penebaran secara merata pada petak percontohan.
    2.  Penanaman LCC secara campuran dari berbagai jenis lebih menguntungkan dari pada hanya menggunakan 1 jenis LCC.
    3. Lakukan pengamatan secara rutin mengenai tingkat pertumbuhan.
      
    Metode Tanam Spot
    1Petak percontohan dengan luas 5000 m2 terlebih dahulu dilakukan pengajiran dan pembuatan spot dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm, dengan jarak tanam antar spot 1m x 1.5 m dengan menggunakan cangkul.
    2.   Legume Cover Crop yang sudah dicampur (CM, CP, Mucuna) ditanam pada lubang (spot) sebanyak 20 gr/spot, kemudian ditutup dengan kompos sebanyak 2 kg/spot.
    3.   Lakukan pengamatan rutin

    Hal hal yang harus dilakukan sebelum penanaman LCC
    •    Seleksi LCC: perlu dilakukan sebelum dilakukan penanamanseleksi dilakukan melalui pengujian daya kecambah

    •     Tujuan seleksi LCC: mengetahui kemurnian dan  

               persentase pertumbuhan dari LCC sehingga akan 

                didapatkan di lahan yang baik
     

    •    Tingkat pertumbuhan minimum beberapa jenis kacangan
     Calopoginium mucunoides (40%), Calopogonium
      caeruleum
      (30%), Pueraria javanica (60%), Mucuna conchinchinensis
      (75%)
    Apabila persentase pertumbuhan di bawah standar,
       kebutuhan benih dapat ditambah secara proporsional